Setelah
menjadi penguasa baru di negerinya sendiri, Amerika, Google Android
menyeberang ke Inggris. Hasilnya lebih dahsyat. Di Amerika baru
mencapai 38 persen market share, sedangkan di negeri Pangeran Williams
sudah mencapai 48 persen. Lembaga riset IDC memperkirakan Android akan
mencapai rata-rata 39 persen.
Yang
menarik belakangan ini adalah munculnya ponsel-ponsel berbasis Windows
Phone (setelah memakai nama Windows Mobile). Tercatat di antaranya -
Nokia. Tiga seri telah disiapkan oleh Symbian-minded ini. Dan jika tak
ada aral, pada 26-27 Oktober di London pada ajang akbar, Nokia World
tiga seri ini akan diumumkan secara resmi. Lalu, Samsung yang
belakangan sangat terbantu peningkatan penjualannya berkat Android.
Bahkan di kawasan sentra ponsel lokal muncul pemahaman baru, "bicara
Android, ya Samsung".
Pabrikan
ini sudah punya nama Omnia sejak lama yang identik dengan ponsel
Windows Mobile. Kali ini nama tersebut akan dilepas kembali dan seri
Omnia W I8350 akan menjadi ujung tombak selain Galaxy tentu saja.
Pasukan
lama yang juga teman Microsoft sejak lama, HTC Corp. sama seperti
Samsung. Tak meninggalkan sejarah persekawanan itu, meski bisnisnya
terdongkrak berkat Android. Adalah seri HD7S yang dirilis Maret silam
yang merupakan penerus dari beberapa seri Windows Phone 7, seperti HD7,
Mozart, 7 Surround, dan 7 Pro. Apa daya, lima seri ini kalah gaung
ketimbang ponsel-ponsel HTC Android. Namun sejak Windows Phone versi
baru (7.5 a ka Mango) dirilis, pabrikan Taiwan ini sudah menyiapkan dua
seri, antara lain Radar dan Titan. Bahkan telah memakai prosesor 1
GHz.
Nama
lain yang juga pantas disebut adalah Dell. Dengan sejarah kerjasama di
sektor manufaktur PC dan laptop, Dell menambahkan satu seri ponsel
Windows Phone 7, yaitu seri Venue Pro.
Kita
mungkin mahfum jika tiga nama ini tetap menawarkan platform Windows
Phone, meski IDC menyebutkan bahwa persentase penjualan paling hanya
sampai angka 5,5 persen saja di seluruh dunia. Sementara Nokia tampaknya
menunggu waktu yang tepat.
Tapi
jika langkah seperti ini lantas diikuti oleh ZTE, maka apa
indikasinya? ZTE memang melesat luar biasa khususnya untuk penjualan
ponsel fitur (feature phone). Bahkan menjadi lima terbesar brand
dunia. ZTE juga bermain di Android, namun belum segalak yang lain.
Ketika tempo hari pabrikan China ini merilis seri Tania, jelaslah bahwa
ada secercah harapan di depan.
ZTE
Tania tampak setara dengan produk bikinan Nokia, HTC, maupun Samsung.
Bahkan dengan prosesor 1 GHz pula dan tentulah WP 7.5 Mango. Punya
kamera 5 MP, memori internal 4 GB. "Kami telah sukses, dan ZTE ingin
menawarkan produk dari berbagai platform," ujar He Shiyou, Executive
Vice President and Head of the Terminal Division ZTE.
Sekarang
sebuah prediksi yang dilakukan oleh IDC. Windows Phone pada empat
tahun mendatang (2015) akan menjadi kuda hitam. Setidaknya akan meraih
pembagian pasar 20,9 persen. Di ujung masih Android yang juga mendaki,
dan bisa merebut 45,4 persen. Artinya ponsel-ponsel berplatform Windows
Phone akan menjadi nomor dua.
Profesor
Dennis Gallata dari Harvard Human Factor Lab of Design Amerika
melakukan tes sederhana. Ia menguji empat plaform ponsel masing-masing
iPhone, Windows Phone, android, dan BlackBerry selayaknya pengguna
umum. Hasilnya, ponsel Windows Phone paling nyaman digunakan setara
dengan iPhone.
Bahkan
Bert Nordberg, CEO Sony Ericsson bilang, ".....sekarang kami memang
sedang tertarik dengan Android. Tapi bicara Windows Phone menurut saya
cukup menarik."
Sumber : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar